Jatim Pimpin Panen Raya Nasional, Produksi Padi Naik Signifikan - Jurnal Faktual News

Jatim Pimpin Panen Raya Nasional, Produksi Padi Naik Signifikan

Share This

 




Presiden Prabowo Subianto memimpin panen raya padi serentak nasional yang digelar di 14 provinsi pada Senin, 7 April 2025. Di Jawa Timur, kegiatan panen dipusatkan di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, dan dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa.


Panen raya serentak di Jawa Timur melibatkan 37 kabupaten/kota dengan total luas panen mencapai 5.500 hektare. Gubernur Khofifah menegaskan bahwa panen ini mencerminkan keberhasilan kolaborasi antar elemen pertanian di Jatim dan memperkuat posisi provinsi ini sebagai lumbung pangan nasional.


“Dengan dukungan Gapoktan, Bupati/Wali Kota, serta Forkopimda, kami berkomitmen menjaga Jawa Timur sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional,” ujar Khofifah.


Berdasarkan data tahun 2024, Jatim mencatat luas panen sebesar 1.616.985 ha, menghasilkan 9,27 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau sekitar 5,35 juta ton beras. Kontribusi tersebut setara 17,44 persen dari produksi padi nasional, menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan produksi padi tertinggi.


Memasuki tahun 2025, tren produksi semakin menunjukkan peningkatan positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim hingga Maret 2025 menunjukkan bahwa luas panen Januari–April mencapai 838.473 ha—naik 20,17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Produksi GKG juga meningkat 18,68 persen menjadi 4,8 juta ton, setara 2,77 juta ton beras.


Khofifah menyebut kemajuan ini tak lepas dari penerapan teknologi modern seperti combine harvester, penggunaan varietas unggul, serta kelancaran distribusi pupuk. Di wilayah panen utama, biaya produksi per hektare berkisar Rp18–20 juta dengan provitas mencapai 6,5–7,5 ton per hektare, dan harga gabah stabil di kisaran Rp6.500 per kg.


Contoh lokasi panen raya ada di Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, dengan varietas padi Inpari 32 dan sistem tanam Jarwo 4.1 secara manual. Proses panen menggunakan alat modern untuk efisiensi maksimal.


Selain panen, realisasi luas tambah tanam juga meningkat. Hingga 6 April 2025, luas tambah tanam di Jatim mencapai 628.110 ha, menandakan antusiasme tinggi dari para petani. Di sisi hilir, Bulog Jatim telah menyerap 150.433 ton beras dari target 593.262 ton untuk periode Februari–April 2025, atau sekitar 25,36 persen.


Khofifah menegaskan, keberhasilan pertanian juga harus membawa kesejahteraan bagi petani. Pemprov Jatim terus menggulirkan bantuan berupa benih, alat pertanian, dan pendampingan penyuluh lapangan.


“Panen raya ini bukan sekadar seremoni, tapi pengingat bahwa pertanian maju, mandiri, dan modern adalah tanggung jawab bersama. Jawa Timur siap terus menjadi pilar utama ketahanan pangan nasional,” tutup Khofifah.(yn)

Tidak ada komentar:

Pages