Ngawi – DPRD Kabupaten Ngawi menggelar rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Ngawi, Yuwono Kartiko. Rapat ini dihadiri oleh Asisten 3 Pemprov Jawa Timur, Akh. Jazuli, jajaran Forkopimda, pimpinan dan anggota DPRD, serta pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngawi.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyampaikan bahwa proses penyusunan dokumen teknokratik RPJMN maupun RPJPD berjalan lancar tanpa kendala. Hal ini dikarenakan tidak adanya jeda pemerintahan, sehingga perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang dapat disusun dengan baik serta selaras dengan kebijakan pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Timur.
"Visi Semesta Berencana Jilid II yang kita usung merupakan wujud konkret dari visi nasional yang diterjemahkan ke dalam Asta Cita dan Quick Wins, semuanya sudah diselaraskan dengan visi-misi Provinsi Jawa Timur," ujar Ony Anwar.
Salah satu program unggulan yang terus dikejar adalah menjadikan Kabupaten Ngawi sebagai lumbung pangan nasional. Meskipun daerah ini telah mengalami surplus produksi gabah dan beras, pemerintah daerah tetap berupaya mengembangkan komoditas pangan pendamping beras agar ketahanan pangan semakin kuat.
Bupati menjelaskan bahwa pemetaan wilayah pertanian telah dilakukan untuk memastikan produksi pangan yang beragam. “Di wilayah Kenebejo, Kendal, Sine, Ngrambe, dan Jogorogo, potensi ubi jalar dan ketela sangat menjanjikan. Sedangkan di bagian utara, seperti Karanganyar, Pitu, Kasreman, Beringin, dan Karangjati, jagung menjadi komoditas utama. Sementara di wilayah tengah, padi tetap menjadi fokus utama. Semua ini kami upayakan agar tercipta swasembada pangan yang berkelanjutan," paparnya.
Terkait infrastruktur, Bupati mengungkapkan bahwa saat ini sekitar 95 persen kondisi jalan di Ngawi dalam keadaan mantap. Dengan sejumlah proyek pembangunan yang sudah dikontrak pada tahun ini, diharapkan angka tersebut meningkat menjadi 98 persen. Beberapa ruas jalan yang masih perlu perhatian adalah Bangunrejo Lor hingga Ngembo-Karanganyar sepanjang kurang lebih 8 kilometer, serta sejumlah titik lain yang memerlukan perbaikan rutin.
Di sektor pendidikan, pemerintah daerah juga akan melakukan perbaikan terhadap lebih dari 500 sekolah yang mengalami kerusakan, baik ringan, sedang, maupun berat. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 hingga 80 sekolah akan diperbaiki melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Selain itu, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) juga menjadi prioritas utama pada tahun ini. “Kami akan mengintervensi perbaikan sekolah dan juga berupaya mewujudkan rumah yang layak huni bagi masyarakat, termasuk pembangunan fasilitas sanitasi yang lebih baik,” tutup Ony Anwar.
Dengan berbagai program strategis ini, Pemkab Ngawi berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan ketahanan pangan yang lebih baik.(Yn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar