KEDIRI – Ratusan pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Kediri Pusat Madiun menggelar aksi sosial berupa donor darah dan kerja bakti di Padepokan PSHT, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Minggu (9/2/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai tingkatan sabuk dan menjadi bagian dari ujian kenaikan tingkat. Pesilat yang telah mendonorkan darah langsung mendapatkan sabuk baru sebagai simbol pencapaian mereka, sekaligus wujud kepedulian terhadap sesama.
Momen ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi para peserta, salah satunya Neneng Lutfiah pesilat asal Kelurahan Bandar Lor. Ia mengaku sudah tiga kali mendonorkan darahnya dalam kegiatan PSHT. Ia merasa bahagia bisa membantu sesama melalui aksi kemanusiaan ini.
"Ini sudah ketiga kalinya saya donor darah di PSHT. Selain untuk kesehatan, saya juga senang bisa berbagi melalui darah yang saya sumbangkan," ujarnya.
Neneng tidak memiliki persiapan khusus sebelum donor darah, hanya menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan tidak begadang. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum donor menunjukkan kadar hemoglobin (HB) dalam kondisi normal, sehingga ia dapat mengikuti kegiatan tanpa kendala.
"Alhamdulillah, tadi hasil pemeriksaan HB saya normal, jadi bisa ikut mendonorkan darah," tambahnya dengan penuh syukur.
Ia berharap kegiatan ini bisa terus diadakan secara rutin, karena menurutnya donor darah bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga cara meningkatkan citra positif PSHT di mata masyarakat.
"Semoga ke depan PSHT semakin sering mengadakan kegiatan seperti ini. Ini bukti bahwa pesilat sejati tidak hanya kuat dalam bela diri, tetapi juga peduli terhadap sesama," tuturnya.
Ketua PSHT Cabang Kota Kediri, Agung Sediana, menegaskan bahwa donor darah bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi juga bentuk kontribusi nyata PSHT bagi masyarakat.
"Setiap ujian kenaikan tingkat dan pengambilan sabuk, kami selalu menyertakan kegiatan sosial, termasuk donor darah. Ini menunjukkan bahwa PSHT bukan hanya tempat belajar bela diri, tetapi juga wadah pembentukan karakter berbudi luhur yang memberi manfaat bagi lingkungan," jelasnya.
Sekitar 500 peserta dari berbagai tingkatan sabuk ikut serta dalam kegiatan ini. Selain jalur reguler yang mayoritas pesertanya berusia 16 hingga 17 tahun, ada juga jalur privat yang diikuti oleh peserta berusia 25 tahun ke atas, bahkan ada yang lebih dari 40 tahun.
Dalam setahun, PSHT Kota Kediri rutin menggelar donor darah minimal dua kali. Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat dan PMI, yang sering menggandeng PSHT dalam berbagai momen penting, terutama saat stok darah mulai menipis. Selain donor darah, PSHT juga aktif dalam berbagai program bakti sosial lainnya, seperti membersihkan lingkungan.
"Kami ingin mengubah stigma bahwa PSHT bukan organisasi yang identik dengan keributan. Sebaliknya, kami membentuk manusia berbudi luhur yang bermanfaat bagi masyarakat," tegas Agung.(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar