Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi Melakukan Pertemuan Lokakarya Terkait Pencegahan dan Pengendalian AIDS-Tuberkulosis-Malaria (ATM) - Jurnal Faktual News

Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi Melakukan Pertemuan Lokakarya Terkait Pencegahan dan Pengendalian AIDS-Tuberkulosis-Malaria (ATM)

Share This

 




JURNALFAKTUALNEWS.COM | NGAWI  Pada tanggal 12 Agustus 2024, Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) bersama sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) mengadakan pertemuan lokakarya penyusunan dokumen perencanaan terkait PPI (Penanggulangan dan Pencegahan Infeksi) AIDS di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Pertemuan ini diadakan dalam rangka menggandeng dan melihat peran pemerintah daerah dalam pencegahan dan pengendalian AIDS-Tuberkulosis-Malaria (ATM).


Dalam laporan singkat, Ketua Program Koordinator untuk Papua RSSH menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan bagian dari rencana yang telah disiapkan oleh program terkait, yaitu bagaimana mengintegrasikan program AIDS dan malaria dalam perencanaan pembangunan di Indonesia, khususnya di Papua. Tahun ini, fokus utamanya adalah melibatkan OPD lain selain Dinas Kesehatan dalam upaya pengendalian penyakit malaria.


Selama ini, Indonesia telah mendapatkan dukungan dari Global Fund dalam mengatasi masalah AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria sejak tahun 2003. Hingga tahun 2023, Indonesia telah menerima alokasi hibah sebesar USD 1,45 miliar melalui Kementerian Kesehatan dan Organisasi Masyarakat dari Global Fund. Pendanaan ini berhasil menyelamatkan lebih dari 20 juta jiwa, termasuk 10 juta jiwa di kawasan Indo-Pasifik, serta mencegah 146 juta infeksi baru sejak tahun 2012. Dana tersebut digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas obat-obatan, tes diagnostik, layanan konseling, pelatihan tenaga medis, dan rehabilitasi.


Selain itu, Global Fund juga bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan mitra lokal dalam membangun sistem kesehatan yang berkelanjutan melalui program GF-RSSH. Program ini bertujuan untuk memperkuat aspek-aspek utama sistem kesehatan, seperti monitoring dan evaluasi belanja ATM di daerah, analisis kualitas belanja kesehatan ATM, penguatan laboratorium kesehatan masyarakat, integrasi layanan primer, penelitian operasional, serta monitoring dan evaluasi.


Global Fund telah mengalokasikan dana hibah senilai USD 295.243.582 untuk siklus pendanaan tahun 2024-2026 di Indonesia. Dana tersebut disarankan untuk digunakan dalam program untuk memperkuat sistem kesehatan yang tangguh dan berkelanjutan (RSSHI) secara menyeluruh, khususnya pada program AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria. Kementerian Kesehatan ditunjuk sebagai Penerima Hibah Utama (PR RSSH) untuk periode 2024-2026.


Dalam hal ini, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan telah menetapkan Petunjuk Teknis Integrasi (PTI) AIDS-Tuberculosis-Malaria (ATM) bagi Pemerintah Daerah. Tujuannya adalah agar upaya penanggulangan penyakit ini lebih sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan dan mengikuti Strategi dan Kebijakan Nasional. Diseminasi petunjuk ini telah dilakukan hingga tingkat kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dengan tujuan pembinaan dan penguatan kapasitas dalam perencanaan sumber daya di daerah dalam pembangunan kesehatan, khususnya pencegahan dan pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria.


Pentingnya dilaksanakannya lokakarya penyusunan dokumen perencanaan kabupaten/kota untuk AIDS-Tuberkulosis-Malaria (ATM) adalah untuk memastikan dokumen-dokumen tersebut sesuai dengan Pedoman Petunjuk Teknis Integrasi (PTI) ATM yang sudah disosialisasikan. Hal ini juga bertujuan agar dokumen perencanaan di tingkat kabupaten/kota mengikuti aturan perundang-undangan yang berlaku dalam penggunaan istilah dan nomenklatur yang sama dalam pencegahan dan pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria. Melalui pertemuan ini, diharapkan ditemukan solusi untuk mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi dalam perencanaan dan penganggaran ATM di wilayah Kabupaten/Kota.(Yn)

Tidak ada komentar:

Pages