JURNALFAKTUALNEWS.COM | Angka stunting di Kabupaten Ngawi menunjukkan penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2023. Hal ini diungkapkan oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, dalam Rembug Stunting bersama jajarannya yang diadakan di Command Center Kesekretariatan Kabupaten Ngawi pada Selasa (14/5/24).
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, memberikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras bersama seluruh elemen yang terlibat.
"Alhamdulillah, preferensi stunting kita tahun 2023 turun sangat signifikan, tentu ini berkat kekompakan, sinergi, gotong royong kita bersama," ujarnya.
Namun, Ony juga mengingatkan jajarannya untuk tetap waspada dan tidak merasa puas dengan pencapaian ini. Dia menekankan pentingnya terus bekerja keras karena masih ada beberapa indikator yang belum terpenuhi.
"Namun kita tidak boleh lengah karena dari 29 indikator cakupan layanan dalam percepatan penurunan stunting masih ada 7 indikator yang perlu diintervensi lebih untuk bisa mencapai target," lanjut Ony.
Dalam rapat tersebut, Ony menyebutkan bahwa ada tujuh indikator yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Kabupaten Ngawi. Indikator-indikator ini akan menjadi prioritas utama untuk diselesaikan pada tahun 2024.
Ketujuh indikator tersebut meliputi layanan pemeriksaan anemia, cakupan pasangan usia subur, penerima bantuan iuran, persentase unmet need pelayanan KB, bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta pelayanan KB pasca persalinan dan rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak.
Ony mengakui bahwa menyelesaikan tujuh indikator ini bukanlah tugas yang mudah. Namun, dia tetap optimis bahwa dengan kerja keras dan koordinasi yang baik, indikator-indikator tersebut dapat dicapai pada tahun 2024.
"Sekalipun menjadi tantangan berat, saya berharap tujuh indikator tersebut akan selesai di tahun 2024," harapnya.
Lebih lanjut, Ony berharap kegiatan rembuk stunting dapat memperkuat serta meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam konvergensi intervensi stunting, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Hal ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Ngawi.
"Dari kekurangan tersebut diharapkan kegiatan rembuk stunting ini bisa menguatkan serta meningkatkan pesan lintas sektor dalam konvergensi intervensi stunting di level Desa sampai Kabupaten," pungkas Ony.(yn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar