JURNALFAKTUALNEWS.COM | Masih tingginya harga beras dipasaran, membuat ratusan emak-emak di Kabupaten Ngawi, harus rela antri dan berdesakan-desakan demi untuk mendapatkan beras murah, yang digelar oleh Bulog dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat, yang bertempat di Alun-Alun Merdeka Ngawi, pada Senin pagi ( 25/04 ).
Tidak sedikit emak-emak yang membawa anak kecilnya ini harus rela terkena terik matahari hingga berjam-jam, hanya untuk mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram, yang harga per-kilonya dijual seharga Rp. 10.000,-.
Beras masih menjadi buruan utama warga, lantaran di pasaran Kabupaten Ngawi, harganya masih lumayan tinggi, yaitu mencapai Rp. 13.000,- 14.000,- per kilogramnya. Meski selisihnya cuma Rp. 4.000 -, namun sisanya bisa di buat untuk membeli kebutuhan lainnya.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Supiah, salah satu pembeli dari Kota Ngawi, yang saat itu rela mengantri berjam – jam untuk mendapatkan beras murah.
“ ya Alhamdulillah mas, saat ini ada beras murah. Kalau mengenai selisih dibanding dengan harga di pasar, 3.000 – 4.000. ya lumayan untuk membeli kebutuhan lainnya. Saya berharap Pemerintah yang ada terus menggelar pasar murah,”terang Supiah, warga Ngawi.
Dan untuk bisa membeli beras murah, mereka harus menggunakan kupon dan mencelupkan jarinya ke tinta. Tidak perlu menunggu lama, hanya selang 3 jam kemudian, beras sebanyak 5 ton tersebut langsung ludes diserbu warga.
Menurut Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, yang saat itu mengunjungi pasar murah dengan didampingi Wakil Bupati Ngawi, Dwi Riyanto Jatmiko, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi, Supardi, menjelaskan bahwa pasar murah ini, merupakan upaya dari Pemerintahan Daerah untuk menstabilakan harga bahan pokok saat menjelang lebaran.
“ Gerakan pangan murah ini meruapkan strategi kita untuk berupaya menstabilkan harga bahan pokok di pasaran di kala Ramadhan dan saat menjelang lebaran. Ini kita berikan ke seluruh warga Ngawi dengan barang-barang yang terjangkau. Dan untuk saat ini beberapa komoditi pangan sudah mengalami penurunan harga, seperti, ayam dan telur,” jelas Ony Anwar Harsono.
Meski begitu warga di Kota Ramah, juga berharap agar operasi pangan murah ini terus gencar digelar oleh Pemerintah Daerah, sehingga mampu mempengaruhi harga – harga bahan pokok yang saat ini terus melonjak di pasaran jelang lebaran.(Adv/Dinas Pertanian/yn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar