JURNALFAKTUALNEWS.COM | Masyarakat Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, mengeluhkan sistem pelayanan pemerintah desa beberapa bulan terakhir. Hal tersebut tidak lepas dari tidak disiplinnya perangkat desa dalam hal jam kerja maupun sulitnya menemui Kepala Desa untuk konsultasi masalah tertentu.
Salah satunya yang menjadi persoalan adalah layanan dalam bidang pertanahan. Warga Desa Grudo berharap kehadiran Kepala Desa pada saat pengukuran di lokasi. Hal itu dianggap penting karena merupakan hal krusial yang bisa menjadi penengah saat terjadi konflik batas tanah.
"Sekarang sulit menemui Kepala Desa, katanya sakit. Tapi nggak tahu sakit apa, soalnya kalau saya tanya ke Mbah wo juga tidak jelas jawabnya. Tapi katanya dirawat di Surabaya," kata SU warga Desa Grudo, Jum'at (25/11/23).
SU juga mengatakan, kehadiran Kepala Desa saat pengukuran di lokasi sangat penting untuk memastikan bahwa proses pengukuran berjalan lancar dan tidak ada pihak yang dirugikan. Selain itu, bila terjadi konflik di lapangan, kehadiran Desa diharapkan akan mampu menjadi penengah.
"Kalau Kepala Desa tidak hadir, kami khawatir ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk memanipulasi hasil pengukuran. Terlebih lagi kalau tidak ada titik temu, masalahnya bisa berlarut-larut," lanjut SU .
Menanggapi keluhan masyarakat, Kepala Desa Grudo melalui sekretaris desa, Edy Ranto mengatakan, Kepala desa masuk ke kantor setiap hari, tidak ada kendala dalam pelayanan.
"Kepala desa selalu masuk kantor setiap hari, jika hari ini tidak ada karena beliu ada jadwal kontrol, masalah info mbah lurah sakit apa kita tidak mengetahui. Tetapi saat mbah lurah sedang di surabaya kita dari pihak desa bisa memberi pelayan misalkan untuk atas nama ,kependudukan. Jika selama tidak berkaitan dengan putusan khusus seperti keuangan ya kita bisa" kata Edy.(yn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar