JURNALFAKTUALNEW |NGAWI- Curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir membuat Polres Ngawi waspada akan datangnya banjir.
Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera S.H., S.I.K., M.H segera memerintahkan jajarannya untuk melakukan kesiapan dini dengan kesiapan posko, memantau daerah rawan banjir, aliran sungai dan debit air sungai.
"Curah hujan yang tinggi ini, kita waspadai dengan berpatroli untuk memantau debit air antisipasi terjadinya luapan air sungai dan banjir serta berkoordinasi dengan Pemda untuk kesiapan posko," tutur Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H., S.I.K., M.H., ketika dikonfirmasi, Sabtu (23/10/2022)
Persiapan yang dilakukan, kata Dwiasi di antaranya menyiapkan perahu karet di posko bencana di daerah rawan banjir. Peralatan dapur umum juga telah disiapkan
"Kita sudah siapkan beberapa perahu karet di lokasi serta perlengkapan dapur umum jika sewaktu-waktu banjir datang. Obat-obatan semua siap," lanjut Dwiasi.
Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi menambahkan, daerah rawan banjir ada di lima kecamatan yang berada di daerah aliran sungai Madiun dan Bengawan Solo. Lima kecamatan yakni Kwadungan, Ngawi kota, Pitu, Karanganyar dan Widodaren.
"Daerah rawan banjir sekitar lima kecamatan yang dilewati sungai Madiun dan bengawan Solo. Sampai saat ini debit air sungai masih batas normal," tandas Dwiasi
Kasat Samapta AKP Jumianto Nugroho yang memantau langsung di lapangan mengatakan bahwa saat ini debit air di sungai Madiun dan bengawan Solo masih dalam batas normal. Untuk aliran sungai di jembatan Dungus masih di batas tanda warna hijau
"Alhamdulillah ketinggian air masih dalam batas normal, di jembatan Dungus aliran sungai masih di tanda warna hijau, semoga debit air tidak naik lagi dan tidak banjir," tandas Nugroho
Beberapa pantauan di lapangan mengatakan bahwa air sungai yang meluap masih dalam batas normal, meski sebagian sudah ada yang menggenangi jalan raya.
"Sesuai dengan informasi Kapolsek Kwadungan AKP Sunarijati yang mengatakan bahwa situasi terkini debit air di depan Klinik Rahayu/ Jembatan Simo air sudah menggenangi jalan, namun masih bisa dilewati oleh kendaraan baik R2 maupun R4. Semoga tidak hujan," jelas Plt Kasi Humas Polres Ngawi Ipda Dian
Situasi terkini, debit air pantauan di jembatan Purwosari Kwadungan yang sedang dalam taraf perbaikan, air sudah mengarah ke selatan namun belum mengenang di perumahan. Debit air Bengawan Madiun di jembatan Simo dan jembatan Kwadungan mengalami kenaikan tapi masih dalam batas normal
Jembatan gantung sungai Bengawan Solo Dusun/Desa Gemarang Kedunggalar, debit air masih normal.
"Kapolsek Kedunggalar AKP Juwahir juga menginfornasikan bahwa jembatan gantung di atas sungai Bengawan solo yang terletak di desa Gemarang debit air masih batas normal," lanjut Dian
Sungai Madiun yang ada di Desa Pleset dan Desa Waruktengah Pangkur, imformasi dari Kapolsek Pangkur AKP Subandi, S.H, mengatakan bahwa air masih terus mengalami kenaikan sampai batas bibir sungai, namun belum naik ke akses jalan umum dan pemukiman.
"Dalam pantauan Kapolsek Pangkur, luapan air sungai Madiun hanya menggenangi persawahan yang sudah dipanen, namun tidak meluap ke akses jalan maupun pemukiman," tutup Dian(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar