JURNALFAKTUALNEWS.COM |Penanganan pandemi Covid-19 masih menjadi program prioritas Pemerintah Indonesia Tahun 2022. Program-program tersebut difokuskan sebagai penanggulangan Covid-19 yang berdampak pada kesehatan dan dampak lainnya. Dampak lainnya dimaksud adalah bidang ekonomi maupun sosial yang juga harus dilakukan pemulihan. Secara garis besar, program prioritas tersebut dijalankan merata dari pemerintah pusat hingga tingkat desa.
Untuk program-program prioritas penanganan Covid-19 di desa, pemerintah melalui Perpres 104 Tahun 2021 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) maupun peraturan daerah menetapkan bila 40% alokasi anggaran bersumber dari Dana Desa (DD) dialokasikan untuk Bantuan Langsung Tunai (BlT). Selain itu, program lain yang juga di manfaatkan sebagai pendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dilakukan melalui Padat Karya Tunai (PKT).
Salah satu pelaksanaan program prioritas PEN tersebut diwujudkan melalui kegiatan prioritas Pemerintah Desa Kebon, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. Untuk Tahun 2022 ini, Desa Kebon melaksanakan pemeliharaan jalan usaha tani di Dusun Kedung Pawon dengan volume lebar 2.5 meter sepanjang 168 meter.
Dalam pelaksanaan pemeliharaan jalan usaha tani ini, Pemerintah desa menganggarkan Rp 40.000.000,- (Empat Puluh Juta Rupiah) bersumber dari Dana Desa. Sejumlah anggaran tersebut di alokasikan untuk honor peserta PKT dan material pendukung seperti pasir, semen dan batu balok sebagai penahan tanah.
"Pemeliharaan jalan usaha tani ini mampu menyerap puluhan tenaga kerja dari warga sekitar. Harapannya dengan adanya lapangan pekerjaan ini mampu menambah penghasilan untuk kebutuhan ekonomi keluarga. Dan perputaran keuangan di masyarakat diharapkan akan membantu Pemulihan Ekonomi Nasional," terang Pan Gunadi Kepala Desa Kebon.
Harapan lain dari pemeliharaan jalan usaha tani ini, petani dapat lebih lancar dalam pengelolaan lahan pertanian utamanya untuk akses transportasi baik ketika proses tanam maupun saat panen. Disadari, pentingnya kegiatan pemeliharaan jalan usaha tani karena pertanian merupakan penopang ekonomi paling efektif saat pandemi Covid-19.
"Salah satu persoalan petani adalah akses menuju lokasi lahan garapan. Mereka cukup terkendala dalam proses penanaman hingga saat panen. Dan kita tahu betul bahwa pertanian menjadi tumpuan pendapatan dalam mempertahankan ekonomi saat pandemi Covid-19, karena prosesnya tidak terkendala dengan adanya PPKM. Jadi normalisasi akses jalan pertanian harus diprioritaskan dalam program desa," lanjut Pan Gunadi.
Lanjutnya, Pan Gunadi juga mengharapkan dampak lain dari normalisasi akses jalan pertanian ini. Dampak lain dimaksud adalah meningkatnya keuntungan petani dari berkurangnya biaya transportasi melalui kelancaran akses jalan setelah dilakukan normalisasi.
"Tujuan dari normalisasi ini adalah memperlancar proses transportasi kegiatan pertanian di sekitar lokasi Jalan produksi. Jadi dengan kondisi jalan produksi yang yang baik, akan mengurangi biaya transportasi. Semoga dengan kelancaran akses transportasi dari Jalan produksi ini, akan berdampak meningkatnya keuntungan petani," pungkas Pan Gunadi. (Yn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar