JURNALFAKTUALNEWS.COM | Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Ngawi melakukan monitoring dan evaluasi (monev) fluktuasi harga dan ketersediaan bahan pangan di sejumlah pasar pada Rabu (30/03). Itu dilakukan sebagai langkah antisipasi fluktuasi harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Pada pelaksanaannya, TIPD dibagi menjadi enam tim dengan lokasi yang telah ditentukan. Lokasi tersebut meliputi Pasar Walikukun, Ngrambe, Kedunggalar, Paron, Beran dan Pasar Besar Ngawi.
Dikutip dari @ngawikab_, enam tim yang dibentuk tersebut memiliki tugas mencatat harga hingga menghitung ketersediaan stok barang baik yang dijajakan maupun yang ada di gudang. Selain itu, mereka juga memantau keberadaan minyak goreng yang akhir-akhir ini langka di pasaran.
Kabag Perekonomian Setda Ngawi menjelaskan, bahwa kegiatan ini akan rutin dilakukan, menjelang Perayaan Hari Besar Nasional (PHBN). "Seperti saat ini menjelang Ramdhan dan Idul Fitri, sebagai antisipasi fluktuasi harga sembilan bahan pokok," ungkap Widodo.
Lanjutnya, Widodo berpendapat bila monev seperti ini akan memberikan data sebagai antisipasi terjadinya inflasi. Sehingga, dengan data yang tersedia, TPID Ngawi akan memiliki banyak pilihan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan dalam mengantisipasi inflasi daerah. "Dengan data itu bisa dijadikan bahan langkah kebijakan yang akan diambil pemerintah," lanjutnya.
Tidak hanya sebatas pendataan harga dan stok barang saja, TIPD juga banyak melakukan langkah menjaga stabilitas inflasi. Salah satunya adalah ditengah langka dan mahalnya minyak goreng, melakukan operasi pasar murah melalui Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja, "Bekerjasama dengan sejumlah perusahaan penyedia bahan pokok," tandasnya. (RYS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar