JURNALFAKTUALNEWS|NGAWI – Srambang park merupakan destinasi wisata alam yang menarik di kaki gunung lawu sebelah barat, tepatnya di desa Girimulyo, kecamatan Jogorogo, kabupaten Ngawi. Hampir 2 tahun di masa pandemi ini tutup, jelas secara ekonomi masyarakat sekitar mengandalkan mata pencaharian dari situ yang dulu diuntungkan secara otomatis merugi.
Penerapan protokol kesehatan harus berjalan secara menyeluruh oleh semua yang terlibat. Jangan sampai pembukaan destinasi wisata ini jadi peluang baru penularan Covid-19. Pembentukan satgas mandiri, fungsinya memberikan edukasi dan penerapan protokol kesehatan selama di tempat wisata, seperti Jaga jarak, mengurai kerumunan dan mengingatkan harus memakai masker.
Hariyanto menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati serta pemerintah daerah dengan membuat kebijakan yang merakyat, dengan membuka kembali tempat wisata.Pelaku usaha wisata diberi kemudahan dan kelonggaran untuk membuka kembali walaupun dalam batas uji coba.
" apabila tidak ada kelonggaran maka pelaku wisata akan terpukul dan mati suri, ada pengunjung ataupun tidak ,buka atau tutup tempat wisata harus dijaga serta dirawat, dikemas dan dipertahankan, " ungkapnya.
Dampak pelaku wisata saat masa pandemi ini merupakan masa yang sulit bagi dunia pariwisata, pemasukan dari pengunjung tidak ada, biaya kebutuhan operasional tetap berjalan.
Selanjutnya, Hariyanto sebagai pengelola srambang park menjelaskan destinasi wisata yang tidak jaga dan dirawat akan kembali ke alam , menjadi belukar karena srambang park merupakan wisata alam, tentunya ketika ada waktu pembukaan maka akan tidak siap,
" Hampir tutup 2 tahun srambang park tetap dikelola secara profesional, kredibelitas dan eksistensi yang ada , saat masa uji coba dan diberi kelonggaran dari pemda , kita sudah siap membuka sesuai SOP, " terangnya.
" Uji coba pembukaan dilakukan, sarana prasarana sudah siap, seperti QR scan peduli lindungi, cek suhu, dan hampir setiap jalan ada tempat cuci tangan sudah tersedia " ujarnya. Kamis, (21/10/2021).
Di tempat terpisah, Sugiman, merupakan tukang ojek mengatakan sebelum di tutup srambang park, ekonomi kita meningkat, keluarga tercukupi. Ditutupnya wisata ini mengakibatkan sepinya pengunjung, warung dan toko souvenir banyak yang tutup.
“ Biasanya kita akhir pekan dan hari libur mendapatkan 200 ribu, sekarang hanya 50 ribu, “ ucapnya.
Maka demikian, Sugiman berharap dengan dibukanya kembali wisata srambang park dapat mendongkrak kembali ekonomi keluarga.(BAMS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar