JFN Ngawi, Dinas Pertanian Ngawi menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja dan masyarakat, Dalam acara ini dihadiri oleh anggota kelompok tani peternak Tawangsari calon penerima bantuan sapi sejumlah 15 ekor yang berlokasi di Desa Tawangrejo Kec. Ngrambe.
Perangkat desa beserta babinsa sebagai pendamping di lapangan, dihadiri juga Dinas Pertanian Kab Ngawi Kepala bidang budidaya peternakan,kasi perbibitan dan pakan ternak, Kasi Produksi dan penyebaran ternak, Kasi Usaha Tani Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi beserta staf.
Dalam kegiatan ini dijelaskan penanganan ternak setelah drooping ternak,dan juga pemberikan obat cacing untuk ternak, yang diberikan pada awal pemeliharaan serta diberikan lagi setelah periode 6 bln pemeliharaan.
Tidak lupa juga pemberian obat semprot luka untuk antisipasi agar tidak infeksi apabila ada terjadi luka pada ternak, sebab pada saat droping ternak turun dari truk bisa terjadi luka pada ternak sehingga perlu antisipasi dengan pemberian obat semprot luka.
Persiapan pakan pun disiapkan sehingga disaat sapi datang sudah tersedia pakan di lokasi pemeliharaannya, pakan menjadi kebutuhan paling penting pada ternak, performa ternak 75% ditentukan dari penyediaan pakan yang berkualitas.
Untuk pemeliharaan indukan perlu adanya asupan mineral yang memadai, untuk itu disiapkan mineral untuk diberikan bersama saat pemberian comboran. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian hipokalsemi/ kekurangan mineral pada saat induk sapi bunting dan melahirkan.
Untuk masalah kesehatan bisa menghubungi petugas peternakan/ dokter hewan di wilayah masing-masing. Pada kegiatan pembinaan ini juga diberikan praktek pembuatan pakan ternak berasal dari limbah pertanian seperti bungkil jagung, empok jagung, janggel jagung giling, polar, jas super, limbah padi yang diformulasi dengan tambahan vitamin, probiotik dan tetes tebu/ molases.
Cara pembuatan pakan fermentasi untuk ternak ruminansia,dalama cara ini diberikan materi pembuatan pakan sekaligus bahan bahan untuk praktek pembuatan pakan fermentasi yang antara lain :Polar,Janggel giling,Empok jagung giling,Jagung giling,Jas super,Tetes/molases,Probiotik.
Serta drum untuk penyimpanan pakan fermentasi yang sudah dicampur rata,cara pembuatan pakan fermetasi ini cukup sederhana dan bisa menggunakan bahan limbah pertanian yang banyak didapatkan di daerah masing2.
Bahan pakan yang ada dicampur secara merata, tetes dan probiotik dilarutkan dengan air secukupnya untuk membasahi bahan yang difermentasi dengan kadar air sekitar 65% (basah tapi kalo diperas tidak menetes) lalu disimpan di tempat tertutup rapat (Drum Plastik) dan bisa diberikan setelah min 24 jam.
"Diharapkan dengan bimtek ini peternak bisa memanfaatkan limbah pertanian dengan lebih optimal dan dapat menunjang kondisi ternak indukan pada saat pemeliharaan nanti.
Manfaat lain, peternak bisa membuat stok pakan sendiri disamping makanan utamanya jerami padi dan rumput.Sehingga stok pakan fermentasi bisa tersedia sepanjang musim, meski musim kemarau tetapi stok pakan tetap bisa tersedia dengan mudah" tutur Indah Alasta Dewi Kabid Budidaya Peternakan. (Adv/Pertanian/yn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar