JFN—Dalam menyambut datangnya tahun baru Islam, 1 Muharam 1442 H bertepatan dengan hari Kamis 20 Agustus 2020, MTsN 1 Nganjuk mengadakan Pengajian Akbar secara online (Rabu, 19/08/2020). Pengajian ini dilakukan mulai pukul 14.00-15.00 WIB. Pengajian Akbar menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas segala anugerah yang dikaruniakan; muhasabah diri pada tahun yang dilewati; dan menata kehidupan di tahun depan agar lebih baik. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa elemen madrasah, mulai kepala madrasah beserta wakilnya, tenaga pendidik dan kependidikan, komite madrasah, Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ula, dan siswa MTsN 1 Nganjuk. Kegiatan ini memakai sarana aplikasi E-Learning Madrasah.
Waka Humas MTsN 1 Nganjuk, Moh. Yazid, paginya memastikan kesiapan semua elemen madrasah, mulai yayasan, komite, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, hingga siswa kelas 7, 8, dan 9. Sebagian ada yang mengikuti acara di madrasah, sebagian besar mengikutinya di luar madrasah.
“Kita patuhi aturan pemerintah. Jika dalam situasi pandemi covid-19 ini belum ada sistem pembelajaran tatap muka, ya kita ikuti saja. Lebih-lebih Nganjuk ini kan ZONA MERAH. Situasi seperti ini bukan penghalang kita menyambut tahun baru hijriyah. Apalagi MTsN 1 Nganjuk memiliki kemitraan dengan yayasan, pasti soal imtaq dan iptek kita utamakan,” Ujar Yazid saat ditemui awak media.
Lebih lanjut, Yazid juga menjelaskan secara detail bahwa berdasarkan SKB 4 Menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri) Republik Indonesia tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang telah ditetapkan di Jakarta Tanggal 15 Juni 2020, disebutkan bahwa peserta didik yang tinggal di daerah Zona Kuning, Oranye, atau Merah dan/atau dalam perjalanannya ke dan dari satuan pendidikan harus melalui Zona Kuning, Oranye, dan/atau Merah tetap melanjutkan BDR (Belajar dari Rumah). Saat ini, Kabupaten Nganjuk tercatat sebagai ZONA MERAH menurut Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk Tanggal 19 Agustus 2020. Kasus positif sebanyak 267, sembuh 189, suspek 387, dan probable 1. Dampaknya, pembelajaran di Kabupaten Nganjuk mulai PAUD/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan MA, serta Perguruan Tinggi menerapkan sistem PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
Kepala MTsN 1 Nganjuk, Sugiyono, menjelaskan bahwa tenaga pendidik konvensional itu sukanya tatap muka, sama halnya dengan tenaga kependidikan. Sebaliknya, siswa konvensional juga maunya dijejali materi tanpa mau mencari sumber materi secara mandiri. Adanya pandemi covid-19 ini berpengaruh pada semua sisi kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Bisa kita rasakan, bagaimana kita dituntut pembelajaran jarak jauh secara daring, dan manajemen tata usaha juga secara sistem. Kita dihadapkan dengan era digital.
“Tahun baru hijriyah, kita harus hijrah. Kita berada pada gerenasi DIGITAL NATIVE DAN DIGITAL IMMIGRANTS. Saya mengenali kedua istilah itu sejak lama bahwa perkembangan manusia sangat bergantung pada teknologi digital. Digital Native itu siswa, yaitu sejak kelahirannya hingga perkembangan usianya dipengaruhi dengan teknologi. Sedangkan, Digital Immigrants itu guru, yaitu seseorang yang telah berumur dengan perkembangan zaman dipengaruhi oleh teknologi. Artinya, kita ini tidak bisa lepas dari gencarnya teknologi. Inilah saat yang tepat untuk mengukur implementasi misi madrasah untuk mewujudkan generasi yang menguasai IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Mari kita berhijrah ke arah yang lebih baik dari semua sisi. Berhijrah di Tahun Baru Hijriyah,” Terang Sugiyono.
Saat giliran Komite Madrasah memberikan sambutan, K.H. Abdul Wahab Fahri, S.P. sangat mengapresiasi perkembangan MTsN 1 Nganjuk yang teramat sangat pesat. Prestasi madrasah yang telah diraih dari masa ke masa harus selalu didukung dan dipertahankan. Komite Madrasah akan terus berusaha memberikan dukungan finansial, pemikiran, dan/atau tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di MTsN 1 Nganjuk sebagaimana Permenag 16/2020 tentang Komite Madrasah.
“Kita akan mendukung penuh rencana program MTsN 1 Nganjuk dalam mencetak generasi yang menguasai IMTAQ, IPTEK, dan berakhlak mulia. Kita akan meningkatkan kerjasama bersama madrasah, serta memberikan pertimbangan atas penyusunan kebijakan madrasah. Mari kita sambut tahun baru hijriyah ini dengan perbanyak prestasi. Semangat wahai para guru dan siswa!” Tutur Abdul Wahab, yang biasa disapa “Gus Adung.”
Pengisi Kajian, Moh. Erfan Setiawan, memompa semangat peserta online. Dalam kesempatan yang emas ini, dia mengulas keistimewaan bulan Muharam yang perlu diketahui.
“Bulan Muharam sangat mulia. Bulan ini menjadi pembuka tahun hijriyah. Bulan dimulainya hijrah Nabi Muhamad Saw dari Mekah ke Madinah, demi syiarnya Islam. Hanya untuk menghindari permusuhan yang ada di Mekah, Nabi Muhamad Saw rela meninggalkan kota kelahirannya. Ini bisa dimaknai bahwa kita tidak boleh putus asa dalam berjuang dalam hal apapun. kita harus hijrah, dari tidak bisa menjadi bisa; dari tidak tahu menjadi tahu; dari tidak mampu menjadi mampu. Kita bisa meniru perjuangan K.H. Abdul Fattah Djalalain, Pendiri Pondok Pesantren Miftahul Ula Nglawak Kertosono. Dengan kegigihannya, beliau berhasil melewati segala macam tantangan saat itu. Dan, lembaga pendidikan Islam yang ada di Nglawak ini juga buah dari perjuangan beliau. Pandemi Covid-19 bukan penghalang untuk terus maju. Gunakan waktu sebaik-baiknya,” Tutup Erfan dalam sambutannya.
Penulis : NSKarim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar